7 Hal yang Harus Diperhatikan saat Membuat Lantai Basement

beton instan

Sumber: pexels.com

Rumah yang dibangun di lahan terbatas bukan berarti tidak bisa berukuran luas dan punya banyak ruang. Penambahan ruang bisa dilakukan dengan menambah lantai ke atas. Selain itu, bisa juga dengan menambah ruang bawah tanah atau yang disebut basement. Untuk membuat ruang bawah tanah yang lantainya kuat, bisa menggunakan beton instan.

Basement banyak ditemukan di gedung-gedung besar, seperti pusat perbelanjaan, gedung perkantoran atau apartemen. Ruang tambahan di bawah tanah itu biasanya dimanfaatkan sebagai area parkir kendaraan. Untuk hunian pribadi, ruang bawah tanah juga bisa digunakan sebagai ruang fungsional, seperti dapur, gudang atau kamar mandi.

Perhatikan Ini saat Membangun Lantai Basement yang Kokoh

Karena berada di bawah tanah, maka basement tidak bisa asal dibangun. Ada banyak hal yang harus dipertimbangkan, termasuk kondisi lingkungan sekitar. Tujuannya agar basement tetap nyaman saat difungsikan sesuai kebutuhannya, terutama bagian lantainya yang merupakan dasar basement. Inilah hal-hal yang harusĀ  diperhatikan saat membuat lantai basement.

1. Desain Basement

Hal pertama yang menjadi pertimbangan penting saat membangun basement adalah desainnya. Tentukan apakah basement akan dibuat tertutup atau semi terbuka. Kedua desain itu akan mempengaruhi sistem konstruksi serta bahan bangunan yang digunakan. Selain itu, basement tertutup dan terbuka akan berpengaruh pada cara perawatannya nanti.

2. Konstruksi Bangunan Utama

Karena basement terletak di bawah, maka dalam pembangunannya harus pula memperhatikan konstruksi bangunan utama yang berada di atasnya. Bisa dibilang basement adalah lantai dasar dan menjadi tumpuan untuk bangunan di atasnya. Jadi desain bangunan utama harus menyesuaikan dengan desain basement, begitu juga jumlah lantai yang akan didirikan.

3. Ketinggian Muka Air Tanah

Setiap daerah memiliki ketinggian air muka yang berbeda. Posisi basement harus dipastikan berada di atas batas air tanah agar tetap aman. Untuk mengantisipasi air muka tanah yang terlalu tinggi, diperlukan proses dewatering yaitu penurunan muka air tanah dengan teknik pemompaan melalui sumur atau saluran.

4. Jenis Tanah

Jenis tanah merupakan hal penting yang harus diperhatikan saat menentukan desain bangunan serta sistem struktur konstruksi. Hal ini dipengaruhi oleh faktor kohesi yang menentukan gaya geser tanah. Faktor kohesi mempengaruhi pemilihan material dan konstruksi agar basement bisa dibangun sesuai harapan.

5. Pondasi Bangunan Sekitar

Penting untuk menjaga jarak aman dengan bangunan sekitar serta memperhatikan struktur pondasi bangunannya. Apabila dinding terlalu berimpit, maka kekuatan bangunan basement akan terganggu. Pasalnya dinding basement harus dibuat sebagai retaining wall yang mampu menahan beban tekanan tanah dan air.

6. Kebersihan Lingkungan

Kebersihan lingkungan menjadi hal utama saat membangun rumah atau bangunan utama. Tentu saja itu juga harus menjadi perhatian penting saat membangun basement yang letaknya di bawah tanah. Kebersihan lingkungan akan mempengaruhi kelembaban di dalam bangunan basement dan kenyamanannya.

7. Kepadatan Beton

Beton menjadi material terbaik untuk menciptakan lantai basement yang kokoh dan bisa tahan lama. Beton yang bagus untuk lantai basement adalah yang memiliki ketebalan 15-17,5 cm sesuai dengan kedalaman lantai basement. Kepadatan beton juga harus dipastikan ideal melalui slump test.

Basement menjadi solusi tepat untuk memperluas bangunan pada lahan terbatas. Namun pembangunannya tidak bisa sembarangan, apalagi memilih material tanpa memperhatikan kualitasnya. Pastikan menggunakan material beton instan berkualitas dari SCG.

SCG Beton Instan merupakan pilihan material bangunan terbaik untuk basement yang kokoh. Dengan kekuatan maksimal serta mudahnya dalam pengaplikasian, beton instan ini menjadikan proses pembangunan jadi lebih mudah dengan hasil sesuai harapan. Kunjungi scgcbm.id untuk informasi produk.